DOWNLOAD 88ID
Aplikasi Game Terbesar di Indonesia
DOWNLOAD APP

Mualimin Dinilai Harus Tetap Jadi Benteng Ilmu di Era Post-Truth

Mualimin Dinilai Harus Tetap Jadi Benteng Ilmu di Era Post-Truth


Mualimin Dinilai Harus Tetap Jadi Benteng Ilmu di Era Post-Truth
ilustrasi.(MI)

PERAN mu’alimin harus mampu tidak hanya beradaptasi, tetapi juga bersikap antisipatif terhadap perubahan zaman yang berlangsung sangat cepat. Terdapat fenomena pergeseran otoritas kebenaran di masyarakat. Menurutnya, kini masyarakat lebih sering mencari jawaban dari mesin pencari atau kecerdasan buatan dibanding bertanya kepada ulama, kiai, atau forum keagamaan resmi.

“Kebenaran tidak lagi diperdebatkan melalui forum Tarjih, yang memperdebatkan membawa kitab membandingkan satu pendapat dengan pendapat lain. Tapi kebenaran sekarang diubah dengan seberapa viral, kemudian apa yang viral itulah dianggap sebagai sebuah kebenaran,” ujar Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat menghadiri Milad Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah ke-107, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Minggu (7/12).

Ia menekankan bahwa saat ini masuk dalam era post-truth, masa ketika kebenaran ilmiah yang dibangun puluhan hingga ratusan tahun oleh institusi pendidikan tergerus oleh opini singkat dan informasi yang tersebar cepat di media sosial.

Dalam konteks itu, Raja Juli memberi pesan khusus kepada para santri mu’alimin agar tetap memegang peran penting sebagai kelompok yang tafaqquh fiddin, yakni mendalami agama secara serius dan mendalam. Ia menegaskan bahwa profesi apa pun boleh ditempuh, namun tetap harus ada sekelompok orang yang bertugas menjaga kedalaman ilmu agama.

“Itulah tantangan adek-adek sekalian, bagaimana adek-adek sekalian tetap ber-Tafaqquh Fiddin. Bahwa harus ada pembagian kerja, boleh semua orang memiliki profesi apapun, dokter baik, menjadi insinyur baik, bidan baik, menjadi wirausaha sangat baik tetapi hendaknya masih ada sekelompok orang yang Tafaqquh Fiddin,” ujar Raja Antoni.

“Mereka inilah yang memiliki tugas memberikan pencerahan, pandangan-pandangan keagamaan yang kontekstual dan berkemajuan,” tuturnya.

Raja Juli menegaskan bahwa semangat pendidikan progresif harus terus hidup sebagaimana yang diwariskan KH Ahmad Dahlan lebih dari satu abad lalu. Ia menyebut mu’alimin memiliki modal sejarah yang kuat untuk terus melahirkan kader bangsa yang berilmu, berakhlak, dan adaptif terhadap perubahan. (Cah/P-3)


Previous Article

Presiden mengumumkan keringanan utang bagi petani Aceh yang terkena dampak banjir

Next Article

Brooke Mueller Menuntut Charlie Sheen untuk Tunjangan Anak $15M

Write a Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *